DjoeRinjani Indosat 085647 55 2287 WA
Djoko Sulistyo CONTACT PERSON : Indosat 085647 55 2287 / PIN BB : 2252BEF7

djoe

djoe
indahnya di puncak merapi

Rabu, 02 Juli 2025

Mongkrang: Di Antara Kabut, Tanah, dan Rasa Syukur yang Membuncah

 


Karanganyar – Gunung Mongkrang, salah satu destinasi pendakian favorit di kawasan Karanganyar, kembali menjadi saksi bisu perjalanan kecil penuh makna. Kamis, 23 Mei 2023, tujuh orang dari latar belakang berbeda menapaki jalurnya. Bukan untuk menaklukkan ketinggian, tetapi untuk menyatu dengan alam—dan satu sama lain.

Pendakian ini diikuti oleh saya, istri saya Mei Purwa, serta anak pertama kami Javier  Turut serta juga rekan kerja istri saya, yaitu Mbak Ratna, Anis, seorang keponakan, dan Nia. Kami menyebutnya pendakian tipis-tipis—pendakian ringan yang penuh canda, peluh, dan pemandangan yang menyentuh hati.

Pagi yang Tenang, Titik Kumpul di Pom Dagen

Perjalanan dimulai pukul 06.20 WIB dari rumah. Sesuai kesepakatan, kami bertemu di Pom Dagen, sebuah titik kumpul yang akrab bagi para pendaki lokal. Saya tiba sekitar pukul 07.00, dan setelah semua berkumpul, kami langsung meluncur menuju basecamp Gunung Mongkrang.

Sebelum itu, kami sempat singgah di salah satu toko retail di Karanganyar untuk membeli air dan makanan ringan—bekal penting untuk pendakian singkat yang tetap menantang.

Basecamp, Sayuran, dan Pintu Masuk yang Bersahaja

Tiba di basecamp pukul 09.00 WIB, kami disambut suasana sejuk khas pegunungan. Setelah membayar parkir sebesar Rp5.000, kami memarkirkan kendaraan dan memulai langkah kaki menuju pintu masuk jalur pendakian.

Sepanjang jalan, kami melewati kebun stroberi yang mulai ranum, serta hamparan hijau dari pokcay, kapri, dan aneka sayuran lainnya. Alam seakan menyambut kami dengan kesuburan dan ketenangan—sesuatu yang sulit ditemukan di kehidupan sehari-hari yang penuh rutinitas.

Sekitar sepuluh menit berjalan, kami tiba di loket pembayaran. Setelah membayar retribusi dan berfoto bersama di depan gerbang, pendakian pun resmi dimulai.



Menyusuri Jalur: Tanjakan, Turunan, dan Tanjakan Lagi

Jalur yang kami lewati menyisir pinggir hutan dengan trek tanah merah yang dominan menanjak. Beberapa bagian cukup mudah, namun menjelang Puncak Candi 1, kontur jalur mulai berubah. Jalanan menurun sedikit, memberi jeda bagi otot-otot kaki yang mulai bekerja keras.

Namun sebelum mencapai puncak utama Mongkrang, kami harus menghadapi tanjakan ekstrem—sebuah tantangan nyata, terutama bagi kami yang bukan pendaki profesional. Di titik ini, bukan sekadar kekuatan fisik yang dibutuhkan, tapi juga semangat kolektif dan dorongan satu sama lain.

Puncak Mongkrang: Pemandangan Luas, Rasa Syukur yang Dalam

Setelah sekitar tiga jam perjalanan (termasuk istirahat 45 menit), kami tiba di puncak pada pukul 12.45 WIB. Di hadapan kami, hamparan awan, gunung-gunung sekitar, dan birunya langit seolah memberikan hadiah atas setiap langkah yang telah kami tempuh.

Bagi saya pribadi, puncak Mongkrang bukan hanya titik tertinggi dari pendakian hari itu. Ia menjadi simbol kebersamaan, perjuangan, dan kedekatan dengan alam. Melihat anak saya tersenyum lelah tapi bahagia, dan istri saya yang memandang ke arah cakrawala dengan mata berbinar, saya tahu: perjalanan ini akan kami kenang lama.


Tips Pendakian ke Gunung Mongkrang untuk Keluarga dan Pemula:

·         Datang pagi hari untuk menghindari terik dan kabut tebal.

·         Bawa bekal secukupnya, air minum, dan camilan bergizi.

·         Gunakan sepatu grip baik, karena jalur tanah cukup licin saat lembab.

·         Siapkan mental untuk tanjakan akhir menjelang puncak.

·         Jangan lupa berfoto di titik ikonik seperti Puncak Candi 1 dan puncak utama.


Gunung Mongkrang mungkin tidak setinggi Lawu, tapi ia menyimpan cerita—tentang keluarga, sahabat, dan keindahan yang tak akan habis untuk dijelajahi

0 komentar:

Posting Komentar